PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS LITERASI SAINS
DAN TEKNOLOGI PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI
(Analisis Aspek Konten Sains Siswa kelas XI)
Oleh :
EKA YEKTI SHOLIHATIN, S.Pd
PENDIDIKAN KIMIA F.MIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2008
Telah dilakukan penelitian berjudul “Pembelajaran Kimia Berbasis Literasi Sains dan Teknologi pada Materi Pokok Laju Reaksi (Analisis Aspek Konten Sains Siswa kelas XI)” dengan tujuan memperoleh bentuk pembelajaran kimia berbasis literasi sains dan teknologi sekaligus memperoleh informasi mengenai penguasaan aspek konten sains siswa sebelum dan sesudah pembelajaran serta tanggapan siswa mengenai pembelajaran yang telah dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode pre-experimental design dengan bentuk one-group pretest-posttest design. Subyek penelitian adalah 30 orang siswa kelas XI. Pembelajaran diawali dengan penayangan video mengenai faktor asupan makanan sebagai salah satu penyebab terbentuknya batu ginjal, penanaman konsep dengan cara praktikum dan diskusi, pengambilan keputusan terhadap pertanyaan kuriositi, dan diakhiri dengan pengambilan intisari serta pengaplikasian konsep pada konteks lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan harga rata-rata n-gain sebesar 51,6% dengan n-gain kelompok tinggi, sedang, dan rendah berturut-turut adalah 62,2%, 48,6%, dan 52,6%. Uji statistik menunjukkan adanya peningkatan penguasaan konten sains yang signifikan setelah pembelajaran baik secara keseluruhan maupun tiap kelompok namun melalui uji anava diketahui bahwa peningkatan penguasaan konten sains diantara ketiga kelompok siswa tersebut tidak berbeda secara signifikan. Hasil belajar siswa untuk setiap jenjang kemampuan menunjukkan adanya peningkatan penguasaan konten sains yang signifikan disetiap jenjangnya baik secara keseluruhan maupun kelompok dengan harga rata-rata n-gain pada jenjang kemampuan mengingat, memahami, dan menerapkan berturut turut sebesar 39,1% (kelompok tinggi 73,3%, kelompok sedang 25,0%, dan kelompok rendah 19,0%), 57,1% (kelompok tinggi 60,0%, kelompok sedang 64,6%, dan kelompok rendah 46,7%), serta 64,4% (kelompok tinggi 69,2%, kelompok sedang 55,6%, dan kelompok rendah 68,4%). Secara keseluruhan tanggapan siswa terhadap pembelajaran adalah bahwa pembelajaran ini menarik, menambah pengalaman dan wawasan siswa. Siswa merasa lebih mudah memahami konsep yang diberikan serta mampu meningkatkan motivasi siswa untuk belajar kimia lebih lanjut.
Kata kunci: pembelajaran berbasis literasi sains dan teknologi, aspek konten sains, laju reaksi.
1 komentar:
Terimakasih atas publikasinya. Semoga bermanfaat bagi teman-teman lain yang memang tertarik dalam hal pendidikan kimia, baik di sekolah menengah maupun sekolah tinggi. =)
Posting Komentar
Anda Silahkan Memberikan Komentar. komentar anda sangat penting untuk melatih berargumen dan memberikan manfaat bagi pembangunan diri menuju pembangunan bangsa Indonesia.